Kuta Malaka Objek Wisata yang Eksotis

BAKATRAYA – Desiran angin menghembus sepoi-sepoi di puncak bukit Kuta Malaka. Kicauan burung, gemersik dedaunan saling bergesekan dan semilir angin semakin menyejukkan dan menentramkan jiwa siapapun yang berada di sana.

Keindahan alam yang tersembunyi di balik gugus Bukit Barisan di Kabupaten Aceh Besar menyimpan sejuta pemandangan yang menyegarkan mata. Ditambah lagi dengan aroma khas udara di puncak bukit Kuta Malaka menyegarkan pernafasan.

Bukit Kuta Malaka memang bak syurga alam yang singgah di bumi. Siapapun yang melihatnya terpaku dan takjub dengan ciptaan Tuhan Alam semesta ini. Apa lagi saat menikmati percikan sejuk air terjun yang bertingkat-tingkat di kawasan itu.

Tentu ini bukanlah Selandia Baru yang juga memiliki pemandangan yang indah seperti di Kuta Malaka. Tetapi Kuta Malaka ini terletak di kawasan Samahani, Kecamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Jarak tempuh menuju Kuta Malaka memang tergolong jauh bila berangkat dari Banda Aceh. Jaraknya sekitar 40 kilometer dari Banda Aceh. Kemudian masuk ke arah Kuta Malaka dengan jarak sekitar 5 kilometer.

Untuk masuk ke arah Kuta Malaka, sepeda motor atau mobil dua gardan cocok menuju ke sana bila musim hujan. Tetapi bila musim kemarau, menggunakan mobil Avanza pun bisa melintasi jalan menuju Kuta Malaka yang sedang dibuka.

Bukit Kuta Malaka terkenal paska Aceh damai. Dimasa konflik, Kuta Malaka menjadi basis Gerakan Aceh Merdeka (GAM), sehingga tidak ada yang menjadikan tempat ini menjadi lokasi wisata, meskipun menyimpan banyak potensi dan pemandangan yang indah.

Paska damailah, Kuta Malaka dibawah kepemimpinan Bupati Muhklis Basyah kawasan ini dibangun. Sebelumnya hanya ada jalan setapak, kini objek wisata andalan Kabupaten Aceh Besar sudah mulai dilakukan pelebaran jalan, sehingga bisa dilitasi kenderaan roda empat.

Berangkat dari Banda Aceh menuju Samahani mulanya memang jalan mulus, karena sudah beraspal hot mix, maklum ini merupakan jalan lintasan Banda Aceh-Medan.

Namun saat memasuki jalan menuju Kuta Malaka, awal mulanya masih beraspal, lebar jalanan pun hanya 3 meter. Tetap harus berhati-hati, karena ada banyak lubang di sepanjang  1 kilometer jalan kampung.

Memasuki kaki bukit Kuta Malaka, pemandangan mulai menakjubkan. Selain memiliki pemandangan alam yang indah. Ada juga perkebunan warga yang tertata rapi. Baik tanaman coklat, rambutan hingga ada kayu jati ditanam dengan rapi.

Memasuki puncak Bukik Kuta Malaka, setelah melewati pintu gerbang setinggi 5 meter dengan lebar 4,5 meter. Mulailah untuk berhati-hati mengenderai kendaraan. Karena jalan menuju puncak yang terdapat air terjun sedang dibangun dan diperlebar menggunakan alat berat.

Kalau musim hujan, tentunya sulit untuk dilintasi, karena jalan masih berupa tanah liat belum dilakukan pengerasan. Tetapi bila musim kemarau, kenderaan bisa melaju dengan kecapatan 30-40 kilomter/jam.

Sepanjang jalan menuju puncak harus terlebih dahulu melewati 4 anak sungai yang terhubung langsung dengan air terjun yang berada di puncak. Anak sungai yang dilintasi ini kedalaman antara 30 – 60 centimeter, tentunya mudah dilintasi kenderaan roda dua dan empat.

Namun tidak perlu khawatir, perjuangan panjang dan melelahkan untuk bisa sampai ke puncak bukit Kuta Malaka terobati dengan suguhan pemandangan alam yang indah. Semua kelelahan dan kekhawatiran sirna dengan suguhan syurga alam dunia di Kuta Malaka.

Memasuki puncak bukit Kuta Malaka, sudah ada petugas yang berjaga-jaga di sana. Agar bisa menikmati keindahan alam Kuta Malaka, hanya merogoh kocek Rp10.000/orang. Kemudian bebas menikmatinya sampai puas, baik menikmati panorama alam maupun kesejukan air terjun.

Selain infrastruktur jalan yang sedang dibangun. Ada juga beberapa bangunan yang sudah dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Besar. Baik fasilitas tempat ibadah, toilet maupun cafetaria serta sejumlah fasilitas lainnya.

Namun semua fasilitas ini belum semuanya berfungsi. Hanya saja yang sudah difungsikan adalah tempat ibadah dan juga tempat wuduk. Selebihnya masih sedang dibangun.

Setiba di puncak, jangan lupa menoleh ke sisi kanan ada satu pos dan di sampingnya ada tangga. Melalui jalur itulah masuk untuk menuju lokasi air terjun dengan jarak lebih kurang 200 meter turun ke bawah.

Jalur menuju ke tempat air terjun memang sudah dibangun tangga dari beton sebanyak 412 anak tangga. Sepanjang jalur menuju air terjun, disungguhkan dengan pemandangan pepohonan yang rindang. Sesekali terlihat ada aneka burung terbang dan hingga diantara dahan dan dedaunan pohon.

Di balik celah dedaunan terlihat jelas cahaya matahari masuk. Saat angin berhembus, dedaunan bergoyang lalu diiringi dengan masuknya cahaya bak lampu disko sedang berkedap-kedip.

Air terjun di Kuta Malaka memang bertingkat-tingkat yang dialiri dari pegunungan yang jernih dan dingin. Kejernihannya hingga membuat dasar telaga dapat terlihat jelas dari permkaan.

Air terjun Kuta Malaka memiliki 7 tingkat hingga ke puncak pegunungan. Setiap tingkatan ketinggiannya antara 2-5 meter. Tentunya setiap tingkatan ada air telaga di bawahnya yang biasanya digunakan pengunjung untuk mandi. Lebar telaga di setiap tingkatan antara 200 – 300 centimeter dengan kedalaman rata-rata 100 centimeter lebih.

Namun keindahan Kuta Malaka terusik dengan adanya pengunjung yang nakal membuang sampah semberangan. Padahal ada di beberapa sudut ada papan nama larangan membuang sampah semberangan. Bahkan ada tong sampah yang disediakan, namun tetap saja masih ada pengunjung yang nakal.

“Sayang ya masih ada yang membuat sampah semberangan, semestinya harus sama-sama menjaga kebersihan alam yang indah ini,” kata Direktur Travel Guide Aceh Adventure, Faisal Amin Usman.


Pasalnya ada banyak sampah plastik bekas botal minuman mineral berserakan di kawasan itu. Ada juga sampah plastik makanan kemasan lainnya dibuang semberangan oleh pengunjung. Bahkan di sekitar air terjun pun banyak terdapat sampah berserakan, meskipun belum terlalu parah sampah di kawasan itu.

Comments