Nek Kasum Sang Pemilik Harimau di Tangse

Ada banyak kisah yang bisa didapatkan di Piasan Seni Banda Aceh 2012. Acara yang diselenggarakan di Taman Sari menyimpan banyak cerita-cerita unik. Pasalnya, sejumlah stand menampilkan sesuatu yang bisa menyita perhatian pengunjung.

Sebut saja misalnya di stand Seuramoe Theater Aceh (STA) yang menampilkan seni peran bermacam ragam. Tak pelak, pengunjung sangat antusias mengunjungi stand tersebut. Selain unik, ada banyak kisah yang bisa didapatkan oleh pengunjung.
Bukan pekerja seni theater namanya kalau tidak memiliki ide cemerlang dan unik. Hari ini Kamis (29/11/2012) STA kembali menampilkan seni peran yang tak kalah menarik. Perannya pada hari ini sebagaimana dijelaskan oleh Zulfan pemeran harimau seorang nenek di Tangse adalah Laut dan Nenek Pemelihara Harimau.
"Tema hari ini adalah Laut dan Nenek pemilik harimau," kata pemeran harimau, Zulfan saat The Globe Journal meminta tanggapannya Kamis (29/11/2012).
Alkisah, Zulfan menuturkan bahwa pada suatu ketika dimasa lalu. Ada seorang nenek yang ada di Tangse. Sebuah Kecamatan yang ada di Kabupaten Pidie yang dikenal dengan produksi padi cantik Tangse. Kecamatan yang memiliki hamparan sawah dan potensi perkebunan yang baik.
Ternyata juga menyimpan kisah yang sangat unik, sehingga kisah tersebut diangkat pada acara Pentas Seni Banda Aceh 2012.
Di Tangse ada seorang nenek yang namanya Nek Kasum. Ia menurut kisah, ada memelihara sejumlah harimau di rumahnya. Hampir setiap malam Nek Kasum ditemani oleh harimau di bawah rumahnya.
Saat itu, rumah Nek Kasum adalah rumah yang berpanggung. Sehingga seluruh harimau peliharaannya itu duduk manis di bawahnya.
"Inilah kisah seorang nenek yang memelihara harimau di Tangse," kata pekerja seni yang tergabung dalam Roh Entertaiment (RE) Pidie Zulfan di Piasan Seni Banda Aceh 2012.
“Kemudian, kisah tersebut kami angkat dalam acara pementasan seni peran hari ini,” kata Zulfan.
Stand STA tidak hanya sampai disitu pementasannya. Sebagaimana thema yang disampaikan diatas. Kru STA juga menampilkan seni theater yang bernuansa laut.
Memang terlihat ada pementasan seni theater manusia kerang ikut berpose di depan stand STA. Mereka kerap kali menggoda setiap pengunjung yang melintasi stand. Pengunjung pun terlihat sangat antusias menyanksikan antraksi tersebut.
Tidak hanya manusia laut, ada juga putri duyung juga ikut memeriahkan stand STA. Bahkan putri duyung sangat digemari oleh anak-anak. Tak pelak, sejumlah anak-anak yang sedang bersama orang tuanya ikut juga meminta difoto bersama putri duyung tersebut.
“Ini kami lakukan untuk menghibur pengunjung dengan kreatifitas kami,”tukas Zulfan pemeran harimau yang ikut juga dibenarkan oleh ummi pemeran nenek pemilik harimau tersebut.
Inilah sekelumit kisah yang ada di Piasan Seni Banda Aceh 2012. Setiap harinya ada saja STA menampilkan seni peran. Meskipun berbalut cat air, namun terlihat para pemeran itu sangat menikmati dan ceria.
Setiap ada pengunjung yang datang, dengan ramah mereka menerimanya, termasuk saat diminta untuk berfoto bersama.


Comments